Pasola jelas menjadi Kebanggaan dan Merupakan Hiburan paling Menarik bagi orang yang tinggal di wilayah sumba.
bahkan pasola ini tidak cuma di tonton oleh orang dari sumba saja, banyak orang dari luar sumba bahkan manca negara sengaja datang hanya untuk melihat pasola.
Daniel, seorang pemandu wisata, menuturkan Pasola memang mampu menarik turis asing untuk datang ke Sumba Barat. Namun ada pula yang datang memang untuk melihat kampung-kampung adat. Ia sendiri saat ditemui sedang mengantar turis asing ke Sumba Barat dalam rangka Festival Pasola.
"Saya lihat sekarang mulai banyak turis dari Jakarta datang untuk melihat Pasola," katanya.
Pasola biasa saya sebut sebagai "War Festival of Sumba" ini adalah adat yang ada di sumba yaitu perang dgn cara menunggangi kuda, sebelum Pasola orang-orang akan turun ke laut untuk mencari "Nyale".
Tradisi nyale memang satu rangkaian dengan Festival Pasola. Dalam Pasola, masing-masing kampung akan beradu ketangkasan dengan menunggang kuda sambil melempar lembing ke lawan sampai lawan berdarah.
Pasola juga berlangsung di tepi Pantai Wanokaka, walaupun dalam skala kecil. Selanjutnya Pasola akan bertempat di padang rumput di lapangan Lahigalang, Kecamatan Wanokaka. Namun sebelum Pasola dimulai, para "Rato" akan melakukan upacara di padang rumput tersebut.
Pasola diadakan untuk menyambut masa panen dan memprediksi hasil panen. Semakin banyak darah yang tercurah saat Pasola, masyarakat setempat percaya hal itu berarti hasil panen berlimpah.
Festival Pasola merupakan festival tahunan yang dirayakan masyarakat Sumba Barat saat memulai masa tanam. Festival ini sudah masuk kalender pariwisata Indonesia dan selama bertahun-tahun telah menarik minat wisatawan mancanegara.
Di Sumba Barat, Pasola berlangsung tiga kecamatan yaitu Wanokaka, Lamboya, dan Gaura. Pagi hari sebelum Pasola, diadakan tradisi nyale. Sementara dua hari sebelum Pasola, ritual Pajura diselenggarakan di Pantai Tentena, Kecamatan Wanokaka.
pokok nya yang pengen nonton pasola paling seru di wanokaka,