Makin mudahnya akses informasi menjadikan anak dan remaja masa kini cenderung lebih cepat mengenal seks. Untuk itu, tak ada salahnya, jika sedari usia dini, si kecil mulai diberi pengetahuan soal pendidikan seks.
Seperti dikutip laman Times of India, sebuah penelitian soal panduan pendidikan seks baru telah menyarankan bahwa orang tua, harus mulai berbicara tentang seks dengan anak-anak mereka sejak anak masih berusia dua tahun.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam buku 'Australian Research Centre in Sex, Health and Society' bahkan membahas, seks tidak akan membuat anak-anak pergi keluar dan "melakukannya".
Seorang penulis, Jenny Walsh, dari La Troube University juga menyatakan, berbicara tentang seks dengan orang muda memiliki efek yang positif. "Ini dianjurkan, berbicara dengan anak-anak berumur dua tahun tentang seks dan berlanjut sampai mereka berusia 17".
Nah, jika Anda bingung bagaimana memulainya, berikut beberapa trik yang bisa menjadi acuan untuk memperkenalkan pendidikan seks terhadap anak.
Usia 1-4 tahun
Mulai memperkenalkan anatomi tubuh. Kenalkan, “Ini hidung,ini tangan, ini payudara..” Jelaskan bahwa anak laki-laki dan perempuan diciptakan berbeda, masing-masing denga keunikannya tersendiri.
Usia 4-7 tahun
Rasa keingintahuan anak tentang aspek seksual meningkat. Mereka akan menanyakan perbedaan organ-organ dirinya dengan orang lain. Orang tua diharapkan menjelaskan hal ini dengan sabar dan komunikatif.
Usia 8-10 tahun
Anak sudah mampu membedakan dan mengenali hubungan sebab akibat. Orang tua sudah bisa menerangkan secara sederhana proses reproduksi, misalnya tentang sel telur dan sperma yang jika bertemu akan membentuk bayi.
Usia 10-12 tahun
Anak sudah mulai memasuki pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik dan ketertarikan pada lawan jenis. Inilah saatnya orang tua menanamkan pendidikan seks secara lebih faktual dan terbuka kepada buah hatinya.
Sedangkan untuk anak usia 15 tahun ke atas harus dijelaskan yang sebenarnya mengenai tindakan hubungan seksual dan akibatnya.